BANGKALAN, Lsmpakis.com – Ketua Pusat Analisa Kajian Informasi Strategis (PAKIS) menduga korban pencabulan oleh kyai inisial SY (47), pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) di Desa Parseh, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Tidak hanya dialami oleh santri yang berinisial NV (13) dan Mawar (15). Hal itu disampaikan oleh Ketua PAKIS, Abdurrahman Tohir.
Menurutnya, berdasarkan hasil laporan atau pengaduan pada lembaga kami, (Pakis, Madas, dan Kabhertana) yang bersangkutan diduga melakukan pencabulan tak hanya kepada 2 orang santrinya tersebut.
“Berdasarkan laporan-laporan yang ada, tapi mereka banyak yang takut atau enggan untuk melaporkannya. Tapi tidak apa-apa, lihat saja nanti perkembangannya,” kata Rahman Tohir, Selasa (29/10/2024).
Saat ini, kata Rahman sapaan akrabnya Abdurrahman Tohir, masih dalam tahap pendampingan mental dan edukasi pada para korban. Dalam waktu dekat, diperkirakan akan terus berdatangan yang akan melaporkan oknum Kyai (SY) yang juga mantan anggota DPRD Bangkalan tersebut.
“Sebentar lagi akan ada beberapa korban yang siap untuk melaporkan ke Aparat Penegak Hukum (APH),” jelas Rahman Tohir.
Diberitakan sebelumnya sudah ada dua korban melapor ke Mapolres Bangkalan. Laporan pertama diterima karena tempat kejadian perkara (TKP) di rumah pelaku. Korban kedua TKP di Hotel Rungkut Surabaya, karena korban dibawa ke Hotel.
Korban pertama, NM orang tua NV (13) juga melaporkan pelaku ke polisi pada hari Kamis, 24 Oktober 2024 malam hari dengan nomor Laporan Polisi (LP) PPA-Satreskrim Polres Bangkalan dengan LP/162/X/2024/SPKT/POLRESBANGKALAN/POLDAJATIM dengan hal yang sama yakni pencabulan pada anaknya.
NM baru melapor ke polisi setelah mendengar cerita NV, putrinya. Sebab, NM penasaran atas tingkah laku putrinya yang banyak berubah.
“Anak kami trauma usai dicabuli si oknum kyai. Saat ini anak kami sering merenung,” ucap NM orang tua korban.
Aksi bejat itu terungkap saat salah seorang santri dibawah umur itu bercerita kepada orang tuanya atas apa yang dialaminya.
Korban kedua, santriwati inisial NV (13), diduga menjadi korban pencabulan oleh oknum kyai berinisial SY – pengasuh salah satu pesantren di Kecamatan Socah, Bangkalan, Madura, kini ada korban lagi bernama Mawar (15) dengan pelaku yang sama yakni SY.
Mawar melapor ke Mapolres Bangkalan didampingi keluarga pada Minggu (27/10/2024) sore hari. Perbuatan itu dilakukan di salah satu hotel di wilayah Surabaya dengan modus iming-iming pergi ke Mall untuk berbelanja.
“Korban Mawar merupakan santriwati dari pelaku. Awal mula kejadian pada 12 Februari 2024 saat Mawar duduk di kelas IX SMP. Kini mawar sudah kelas X SMA. Dirinya baru melapor karena dulu takut dan diancam oleh pelaku. Modusnya mengajak Mawar pergi belanja ke Mall menemani pelaku. Tetapi belum sampai di Mall, pelaku mengajak istirahat Mawar di Hotel. Dan terjadilah pencabulan tersebut,” kata Holep, keluarga Mawar saat ditemui wartawan di Mapolres Bangkalan.
Kasus ini diduga sudah lama terjadi, tapi baru terbongkar setelah seorang korban menceritakan kepada keluarganya.
Cerita pencabulan berkembang di masyarakat hingga satu per satu korban mulai berani menceritakan telah menjadi korban pencabulan yang dilakukan SY yang juga mantan anggota DPRD Bangkalan.
“Mawar baru berani bercerita ketika ada temannya melapor ke Polisi, saat itu juga kami langsung juga melapor ke Mapolres Bangkalan,” papar Holep.
Dirinya sangat berharap polisi segera menangkap pelaku dan memberikan hukuman yang seberat-beratnya. “Semoga kami masih menemukan keadilan hukum di Bangkalan, agar pelaku segera ditangkap,” harapnya.