LSM PAKIS Khawatir Polres Main Mata Soal Kasus Dugaan Pencabulan Oknum Kyai di Bangkalan

BANGKALAN, Lsmpakis.com / Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pusat Analisa Kajian Informasi Strategis (PAKIS) menyayangkan lambannya pemeriksaan SY (45) oknum Kyai – pengasuh salah satu pesantren di Kecamatan Socah, Bangkalan, Madura. Pasalnya sejauh ini belum ada kepastian hukum dan ditetapkan tersangka.

“Seperti yang saya bilang dari awal, Polres Bangkalan lamban dalam menangani perkara pencabulan di Bangkalan. Padahal sudah jelas korbannya dan alat bukti sudah jelas,” papar ketua LSM PAKIS, Abdurahman Tohir.

“Sekali lagi, yang terpenting itu prosesnya dan bagaimana memeriksanya. Jangan sampai Polres Bangkalan lamban menangani hal ini. Dalam waktu dekat kami akan audensi dan meminta pelaku segera ditangkap,” imbuhnya.

Dari lambannya pemeriksaan Abdurahman Tohir khawatir muncul asumsi macam-macam di tengah masyarakat.

“Jadi nanti ujung-ujungnya timbul kesan polisi main mata dengan pelaku.  Kami dari awal sudah peringatkan agar proses harus dijalankan,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya sudah ada dua korban melapor ke Mapolres Bangkalan. Laporan pertama diterima karena tempat kejadian perkara (TKP) di rumah pelaku. Korban kedua TKP di Hotel Rungkut Surabaya, karena korban dibawa ke Hotel.

Korban pertama, NM orang tua NV (13) juga melaporkan pelaku ke polisi pada hari Kamis, 24 Oktober 2024 malam hari dengan nomor Laporan Polisi (LP) PPA-Satreskrim Polres Bangkalan dengan LP/162/X/2024/SPKT/POLRESBANGKALAN/POLDAJATIM dengan hal yang sama yakni pencabulan pada anaknya.

NM baru melapor ke polisi setelah mendengar cerita NV, putrinya. Sebab, NM penasaran atas tingkah laku putrinya yang banyak berubah.

“Anak kami trauma usai dicabuli si oknum kyai. Saat ini anak kami sering merenung,” ucap NM orang tua korban.

Aksi bejat itu terungkap saat salah seorang santri dibawah umur itu bercerita kepada orang tuanya atas apa yang dialaminya.

Korban kedua, santriwati inisial NV (13), diduga menjadi korban pencabulan oleh oknum kiai berinisial SY – pengasuh salah satu pesantren di Kecamatan Socah, Bangkalan, Madura, kini ada korban lagi bernama Mawar (15) dengan pelaku yang sama yakni SY.

Mawar melapor ke Mapolres Bangkalan didampingi keluarga pada Minggu (27/10/2024) sore hari. Perbuatan itu dilakukan di salah satu hotel di wilayah Surabaya dengan modus iming-iming pergi ke Mall untuk berbelanja.

“Korban Mawar merupakan santriwati dari pelaku. Awal mula kejadian pada 12 Februari 2024 saat Mawar duduk di kelas IX SMP. Kini mawar sudah kelas X SMA. Dirinya baru melapor karena dulu takut dan diancam oleh pelaku. Modusnya mengajak Mawar pergi belanja ke Mall menemani pelaku. Tetapi belum sampai di Mall, pelaku mengajak istirahat Mawar di Hotel. Dan terjadi pencabulan tersebut,” kata Holep, keluarga Mawar saat ditemui wartawan di Mapolres Bangkalan.

Kasus ini diduga sudah lama terjadi, tapi baru terbongkar setelah seorang korban menceritakan kepada keluarganya.

Cerita pencabulan berkembang di masyarakat hingga satu per satu korban mulai berani menceritakan telah menjadi korban pencabulan yang dilakukan SY yang juga mantan anggota DPRD Bangkalan.

“Mawar baru berani bercerita ketika ada temannya melapor ke Polisi, saat itu juga kami langsung juga melapor ke Mapolres Bangkalan,” papar Holep.

Dirinya sangat berharap polisi segera menangkap pelaku dan memberikan hukuman yang seberat-beratnya. “Semoga kami masih menemukan keadilan hukum di Bangkalan, agar pelaku segera ditangkap,” harapnya.

Advertisement

Artikel Terkait :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer Minggu ini